Produk ini dibuat oleh Masyarakat Adat Dayak Benuaq-Ohokng, Kutai Barat, Kalimantan Timur. Produk ini merupakan kombinasi Ulap Doyo (kain doyo) dan benang katun, ditenun menjadi selembar kain. Doyo merupakan jenis tenun ikat berbahan serat daun doyo (Curculigo latifolia). Motif yang tertuang di dalam tenun doyo terinspirasi dari kehidupan di sekitar mereka.
Serat doyo ini berasal dari tanaman sejenis pandan yang berserat kuat dan tumbuh secara liar di wilayah adat mereka. Sebelum ditenun, daun tanaman doyo dilakukan perendaman, kemudian dilakukan penyayatan yang cukup halus. Sehingga, diperoleh serat yang dapat dijalin menjadi benang atau tali untuk proses tenun. Tenun Doyo dapat digunakan oleh laki-laki maupun perempuan dalam acara adat, tari-tarian, dan dalam kehidupan sehari-hari di Masyarakat Dayak Benuaq.