Kain Sumba - Kombu Gajah

From : Masyarakat Adat Kambera, Sumba Timur, NTT

Rp 10,500,000
Sebelum Rp 14,000,000
Diskon 25%
  • Tenun tangan dengan teknik ikat pewarnaan alam.
  • Motif unik khas sumba dengan koleksi terbatas.
  • Perawatan perlu perhatian khusus sesuai petunjuk pada label.

Kode Dimensi Bahan Baku Stok Berat
TEN191602 300 x 150 cm Benang katun pewarnaan alam 1 2 kg
Kuantitas
Deskripsi produk

Tenun pada gambar ini dibuat pada tahun 2014, yang didominasi dengan motif Patola Bunga dan Gajah.  Sebutan untuk tenun tangan jenis ini adalah Hinggi Kawuru Kapit. 

Kombu adalah sebutan untuk tenun sumba berwarna merah.  Tenun ikat ini dibuat oleh kelompok tenun Paluanda Lama Hamu dari Masyarakat Adat Kambera, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.   Motif Patola Bunga (motif di bagian tengah dari kain) simbol keindahan dan persahabatan.  Motif Gajah simbol kekuataan dan keistimewaan.  

Istilah kapit untuk selembar kain yang memiliki susunan motif yang sama dari ujung kain atas ke bawah. Sedangkan istilah searah untuk selembar kain yang memiliki susunan motif yang berbeda, biasanya merupakan sebuah cerita seperti pada motif papanggang.

Tenunan Sumba terdiri atas hinggi dan lau. Hinggi sebutan untuk kain lebar dan panjang dan biasanya dikenakan oleh laki laki dan Lau sebutan kain dalam bentuk sarung yang dikenakan oleh perempuan. Hinggi terdiri dari hinggi kaliudahinggi kombuhinggi kawuru. Hinggi kombu bahan pewarnanya berasal dari akar mengkudu yang menghasilkan warna merah sedangkan hinggi kawuru bahan pewarnanya berasal dari daun tarum/nila (wora) menghasilkan warna biru. 

Pembuatan kain tenun sumba ini menggunakan teknik ikat lungsi. Selembar kain tenun dikerjakan oleh 5-7 orang, dimana masing-masing orang memiliki peran yang berbeda. Terdapat 42 langkah dalam pembuatan selembar kain tenun sumba ini.  Mulai mewarnai benang hingga merapihkan ujung kain tenun. Mereka masih menggunakan pewarna dari tanaman dalam proses pewarnaan benang. Warna merah dari fermentasi akar mengkudu (Morinda citrifolia), warna biru dari fermentasi daun tarum (Indigofera sp.).

Selain menjadi kebutuhan sandang, tenun sumba memegang peranan penting dalam kehidupan sosial budaya masyarakat Sumba Timur. Kain tenun ini berfungsi sebagai sarana tukar menukar baik dalam upacara perkawinan, penguburan, atau sebagai tanda penghargaan atau cinderamata.



Review Produk

Please Login to review this product.

  • Tidak ada review
Mungkin anda tertarik