Produk ini menggunakan kulit imitasi yang dikombinasi dengan tenun bayan, sebagai aksennya. Tenun tangan tersebut dibuat oleh kelompok Petung Bayan dari Masyarakat Adat Bayan, Lombok Utara, NTB. Motif garis dengan warna yang bervariasi seperti pelangi yang indah merupakan ciri khas dari tenun ini. Mereka menyebutnya dengan nama Lempot Anteng.